Senin, 17 Juni 2013

SENYAWA ORGANIK - ANORGANIK BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kimia organik adalah ilmu yang mempelajari struktur,sifat,komposisi,reaksi,reaksi dan sintesis senyawa organik. Senyawa organic dibangun oleh karbon, hydrogen dan dapat mengandung unsur-unsur lain seperti nitrogen, oksigen, fospor, halogen,dan belerang. Senyawa organic berasal dari organisme hidup, namun telah dibuktikan bahwa ada beberapa pengecualian. Sebenarnya, kehidupan juga sangat bergantung pada kimia organic sebagai contoh, banyak enzim yang mendasarkan kerjanya pada logam transisi seperti besi dan tembaga, juga gigi dan tulang yang komposisinya merupakan campuran dari senyawa oarganik. Secara garis besar, pemisahan antara senyawa organik dan organik disebabkan oleh jumlah senyawa organic jauh lebih banyak dari pada senyawa organic. Semua senyawa organik mengandung atom karbon yang mempunyai keunikan dalam hal kemampuannya membentuk rantai dengan sesama atom karbon, dan mempunyai sifat-sifat yang khas. Selain itu senyawa organik juga bisa dijadikan sebagai energy altenatif yang bisa mengahantarkan arus listrik. 1.2 Tujuan Pratikum Adapun tujuan dari pratikum ini adalah untuk membedakan senyawa organic dan senyawa anorganik, baik secara fisik maupun kimia. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Senyawa karbon atau yang biasa dikenal dengan senyawa organic adalah suatu senyawa yang yang unsur-unsurnya terdiri dari atom karbon dan atom hydrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogen dan fosfor (Riswanto. 2009). Contoh dari senyawa organik atau molekul adalah asam nukleat, lemak, gula, protein enzim. Sedangkan senyawa anorganik adalah NaCl, logam berlian dan zat yang tidak mengandung ikatan karbon hydrogen (Irwandi. 2012). Perbedaan yang paling tampak pada senyawa organic dan senayawa anorganik adalah titik didih dari kedua senyawa tersebut, dimana titik didih dari senyawa organik lebih rendah dari pada titik didih senyawa organik yang umumnya yang mempunyai titik didih yang lebih tinggi (Siregar. 2012). Titik didih suatu larutan tergantung pda tekanan luarnya. Dan sebagai mana telah diketahui bahwa air murni pada tekanan 1 atm mempunyai titik didih 100o C (Sukarjo. 1997). Bahan organik dihasilkan oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis, sehingga unsur karbon merupakan penyusun utama dari bahan organik tersebut yang berada dalam bentuk senyawa polisacharida, seperti sellulosa, hemi-sellulosa, pati serta bahan pektin dan lignin. Selain itu beberapa bahan organik tanah juga mengandung protein dan beberapa senyawa nitrogen lain. Bahan organik secara umum dibedakan atas bahan organik yang relatif sukar didekomposisi karena disusun oleh senyawa siklik yang sukar diputus atau dirombak menjadi senyawa yang lebih sederhana, termasuk di dalamnya adalah bahan organik yang mengandung senyawa lignin, minyak, lemak dan resin yang umumnya ditemui pada jaringan tumbuh-tumbuhan; dan bahan organik yang mudah didekomposisikan karena disusun oleh senyawa sederhana yang terdiri dari C, H dan O, termasuk di dalamnya adalah senyawa dari sellulosa, pati, gula dan senyawa protein (Lestari, 2009). BAB III METODOLOGI KERJA 3.1 Waktu dan Tempat Waktu dan tempat dilaksanakan nya pratikum adalah pukul 12.00- 14.00 WIB, pada tanggal 14 mei yang bertempat di lab biru Koordianatorat Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala. 3.2 Alat dan Bahan Adapun Alat dan bahan yang digunakan pada pratikum ini adalah, sebagai berikut : 3.2.1 Tabel Alat NoNama AlatJumlah1Lempeng Seng12Korek Api13Timbangan Digital14Pengaduk15Tungku Segitiga16Pembakar Spirtus17Kawat kasa18Gelas ukur19Gelas Kimia 50 Ml210Thermometer1 3.2.2 Tabel Bahan NoNama BahanJumlah1AquadestSecukupnya2ArangSecukupnya3Gula (larutan glukosa)2 gr4Garam (larutan NaCl)2 gr 3.3 Cara Kerja 3.3.1 Sifat kimia titik didih senyawa anorganik Dilarutkan 2 gr Nacl (garam) didalam 50 mL aquadest. Didihkan lalu diamati titik didih larutran garam. Dicatat hasilnya. 3.3.2 sifat kimia titik didih senyawa organic Dilarutkan 2 gr glukosa didalam 50 mL aquadest. Dididihkan lalu diamati titik didi larutan gula. Dicatat hasilnya. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Hasil Pengamatan 4.1.1 Hasil Pengamatan Larutan Gula C6H12O6 + 6O2 →↑ 6CO2 + 6H2O 4.1.2 Hasil Pengamatan Larutan Garam (NaCl) NaCl + H2O →↑ NaOH + HCl 4.1.3 Tabel Hasil Pengamatan NoSampelHasil Pengamatan1Larutan GlukosaTd = 105o C2Larutan NaClTd = 110o C Kenaikan titik didih gulam ∆Tb = Tlarutan - T air = 105o C – 100o C Kenaikan titik didih Nacl ∆Tb = Tlarutan – Tair = 110o C – 100o C Harga kb pada senyawa organic (glukosa) m = gr/mr x 1000/v m = 2/180 x 1000/50 m = 2000/9000 = 0,22 ∆Tb = kb.m.i 5℃ = kb.0.22.1 Kb = (5℃)/0,22 = 22,7℃ Harga kb pada senyawa anorganik (NaCl) m = gr/Mr x 1000/50 m = 2/58 x 1000/50 m = 2000/2900 = 0,68 ∆Tb = kb.m.i 10℃ = kb. 0,68. 2 kb = (10℃)/1,36 = 7,35 4.1.4 Perbedaan kenaikan titik didih pada senyawa organik dan anorganik Pada senyawa organik (gula) dalam air titik didih nya lebih rendah dari 100℃ yaitu 5℃ karena zat terlarutnya mudah menguap. Sedangkan pada senyawa anorganik (NaCl) dalam air titik didih nya lebih rendah dari 100℃ yaitu 10℃ karena zat terlarutnya tidak mudah menguap dari pada pelarutnya (titik didh zat terlarut lebih tinggi). 4.2 Pembahasan Pada saat dilakukannya percobaan antara senyawa anorganik dan organik didapatkan hasil bahwa tittik didih pada senyawa organik lebih rendah dari pada senyawa anorganik. Ini disebabkan oleh sifat dari kedua senyawa tersebut, karena sifat kelarutan yang berbeda antara glikuosa dan NaCl dimana sifat dari glukosa mudah larut dalam air mendidih sedangkan NaCl sedikit lebih sulit laurt dalam air mendidih, Inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaaan titih didih larutan diantara kedua senyawa tersebut. Titik didih pada glukosa berkisar 105℃ karena air sudah becampur bersamaan dengan gula itulah sebabnya titik didih air murni yang biasa nya 100℃ berubah menjadi 105℃ karena sudah dicampurkan dengan gula,dan dibarengi dengan adanya ionisasi kedua zat tersebut yang teah bercampur maka proses pemanasan menjadi lebih lama dan begitupun sebaliknya yang terjadi pada larutan NaCl. Dari percobaan yang telah dilakukan kita menjadi lebih tahu dimna terjadi letak perbedaan antara senyawa organik dan anorganik, dalam penentuan titik didih diantara keduanya adalah pada proses pembakaran yang dilakukan. Apabila proses pembakaran terjadi suatu gangguan maka terjadi hasil yang berbeda pada hasil yang didapatkan dan proses pembakaran nya pun akan semakin lebih lama. Senyawa organik dapat dikatakan sebagai larutan nonelektrolit karena tidak dapat menghantarkan menghantarkan arus listrik dan memiliki faktor van hoff sama dengan satu. Dan sebaliknya senyawa anorganik dapat dikatakan sebagai larutan elektrolit karena dapat menghantarkan arus listrik dan memilki faktor van hoff lebih dari satu. BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Adapun yang dapat disimpulkan dari pratikum yang dilakukan adalah sebagai berikut: Titik didih senyawa organik lebih rendah diabandingkan senyawa anorganik. Senyawa organik merupakan senyawa nonelektrolit. Senyawa anorganik merupakan senyawa elektrolit. Perbedaan titik didih kedua senyawa terlatak pada sifat kelarutannya. Senyawa organik mudah larut dalam air mendidih. Senyawa anorganik sedikit susah larut dalam air mendidih. Titik didih larutan NaCl 110℃ dan glukosa 105℃ 5.2 Saran Agar pratikum jadi lebih baik lagi dan peralatan agar dilengkapi lagi agar pratikum jauh lebih optimal dan fleksibel. DAFTAR PUSTAKA Irwandi,Dedi.2012. Experiments Book of general chemistry II. Jakarta : P. IPA-FITK Press. Riswanto.2009. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga. Siregar.2012. Senyawa Organik dan Anorganik. Jakarta : Chemicalregar. Lestari. A.P. 2009. Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Melalui Subtitusi Pupuk Anorganik dengan Pupuk Organik. Jurnal Agronomi. Vol.13, No.1. LAMPIRAN Jelaskan perbedaan senyawa organik dan anorganik ? Jawab : Terletak pada titik didih yang mudah larut dalam air mendidih dan tidak mudah larut dalam air mendidih, dan terletak pada sifat elektrolit larutan. Senyawa organik mudah larut dalam air mendidih sedangkan senyawa anorganik tidak mudah larut dalam air mendidih. Apa yang dimaksud dengan larutan elektrolit ? Jawab : Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dan mengalami ionisasi. Berikan contoh senyawa elektrolit dan nonelektrolit ? Jawab : Elektolit → NaCl Nonelektrolit → C6H11O6\ Bagaimana cara mentukan faktor Van hoff ? Jawab : Dengan cara menentukan apakah larutan itu termasuk larutan elektrolit atau nonelektrolit. Faktor apa saja yang menyebabkan kenaikan titik didih larutan ? Jawab : Perubahan suhu, zat, dan jumlah perambatan yang terkjadi pada larutan. Jelskan pendapat anda mengenai kenaikan titik didih larutan glukosa dan NaCl ? Jawab : Kenaikan titik didih disebabkan oleh sifat dari kedua senyawa tersebut, dimana senyawa organik mudah larut dalam air sedangkan senyawa anorganik sedikit lebih sulit. Dan kenaikan titik didih disebabkan pada proses ionisasi dan pembakaran. Gambar.1. Mendidihkan NaCL Gambar.2. Larutan NaCL ( garam ) Gambar.3. Larutan glukosa ( gula ) Gambar.4. Mendidihkan glukosa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar